ARTIKEL
TEMA
: CINTA TANAH
AIR UNTUK MEMPERTAHANKAN NKRI
SUB TEMA
: PEMUDA DAN
KESADARAN BELA NEGARA
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : DIAN
NUR IKHSAN
Pemuda dan
Kesadaran Bela Negara
Pemuda adalah seseorang yang berjiwa
besar dalam menghadapi segala hal. Sedangkan Bela negara
adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara
bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan
profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pemuda dan kesadaran bela Negara adalah
sesuatu yang memiliki keselarasan dalam jiwa masing-masing orang terutama dari
dalam diri pemuda. Membangun Kesadaran Bela Negara pada pemuda merupakan
sesuatu yang penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang sepele, karena
pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat didisparitaskan dari
sejarah bangsa ini. Kendati pun demikian, kesadaran bela negara ini jangan pula
ditafsir hanya berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar
belaka, melainkan harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam
pengejawantahannya, pemuda lebih kreatif mengimplementasikan arti bela negara
ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.
Dalam hal ini Pemuda harus sadar
bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena itu
pemuda harus mengetahui asas kepemimpinan. Asas Kepemimpinan adalah kesadaran
dan kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik adalah:
1)
Berilmu, berakhlak, berintegritas, professional, dan pandai
2) Dapat
membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya.
3) Dapat
mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh
4)
Bersedia mendengar masukan dan kritik
5) Bisa
memberi semangat dan motivasi
Serta pemuda perlu memiliki pengetahun
tentang kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin
adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk
menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Diantara kepandaian yang harus
dikuasai adalah:
Pandai
mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan diri
sendiri, dan kerja
Pandai
mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan
Pandai
menganalisa dalam membuat keputusan
Pandai
berkomunikasi dengan bahasa yang santun
Pandai
menulis dan mendokumentasi dan mengerti Iptek
Ada pun seorang pemuda dituntut untuk
tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang menimpa bangsa dan negara.
Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang
dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan
kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan, harus
melawan segala kerbobrokan yang ada. Baik di area sosial atau pun politik.
Salah satu
solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup
berbangsa dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan
pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan
nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk
itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela
negara.
Pendidikan
bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum,
khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban
bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi
sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.
Kedua,
sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi
sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini,
yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada
persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan
Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional.
Dan
salah satu upaya lain dalam bela Negara yang dapat dilakukan generasi muda
adalah dengan mengikuti Resimen Mahasiswa. Resimen Mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan
dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan
Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas komando Menwa bertempat
diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau
mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan komponen
cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar militer seperti
penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri
militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Jadi apabila
seluruh para pemuda sudah memiliki bekal dalam diri mereka berupa pengetahuan
terhadap kesadaran bela Negara mak dengan otomatis mereka tidak aka nada
keraguan lagi untuk membela Negara ini terutama dari Negara lain dizaman yang
telah maju ini. Tetapi terkadang ada juga individu-individu yang tidak
mempedulikan Negara dimana ia dilahirkan dan dibesarkan orang-orang ini lah
yang dapat merusak bangsa ini. Kita sebagai warga Negara harus memiliki
kesadaran dari dalam diri kita demi kemajuan bangsa ini dan membela Negara ini.
Hal penting
yang harus disadari pemuda adalah bahwa pemuda tidak dapat melepaskan diri dari
tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihadapi saat ini.
Pemuda harus
berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan perubahan,
hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan diri
dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya
penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak
terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini.
Hal lain
yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki
tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari
solusinya.
Dengan
membangun kesadaran itulah, maka pemuda telah melakukan salah satu dari sekian
banyak aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).